Sistem simpatis
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang berperan penting dalam respons "fight-or-flight" (melawan atau menghindar). Saya akan menjelaskan cara kerjanya:
Sistem saraf simpatis bekerja dengan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin yang mengaktifkan berbagai respons tubuh:
Efek pada organ-organ vital:
Jantung: Detak jantung meningkat dan kontraksi menguat
Paru-paru: Bronkus melebar (bronkodilatasi) untuk meningkatkan aliran udara
Pembuluh darah: Vasokonstriksi (mengecil) di organ pencernaan, namun vasodilatasi (melebar) di otot rangka
Pupil mata: Melebar (midriasis) untuk meningkatkan penglihatan
Kelenjar keringat: Produksi keringat meningkat untuk mengatur suhu tubuh
Tujuan aktivasi sistem ini adalah mempersiapkan tubuh menghadapi situasi darurat atau stres dengan:
Meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otot dan otak
Meningkatkan kewaspadaan dan fokus
Memprioritaskan fungsi vital dibanding fungsi "non-esensial" seperti pencernaan
Mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik intens
Sistem simpatis bekerja berlawanan dengan sistem parasimpatis yang berperan dalam kondisi "rest and digest" (istirahat dan mencerna). Keseimbangan antara kedua sistem ini penting untuk homeostasis tubuh.
Di dunia medis modern, pemahaman tentang sistem simpatis sangat penting untuk pengobatan berbagai kondisi seperti asma, hipertensi, dan gangguan kecemasan yang melibatkan ketidakseimbangan sistem saraf otonom.
Komentar
Posting Komentar